Senin, 02 April 2012

PANPEL Belum Kantongi Izin





 
SEMARANG- Dua hari sebelum pelaksanaan leg kedua Piala Indonesia, PSIS sebagai tuan rumah belum mendapatkan izin dari pihak keamanan setempat. Hal itu membuat leg kedua yang akan digelar Rabu (4/4) terancam ditunda.

Sebenarnya, panpel yang kini langsung ditangani Ancora sudah mengirimkan permohonan izin kepada kepolisian setempat. Namun karena belum mendapatkan surat rekomendasi dari pihak pengelola Stadion Jatidiri, izin tersebut belum juga diturunkan. ”Semua sudah disiapkan, termasuk surat perizinan kepada keamanan setempat. Tetapi yang menjadi kendala adalah belum mendapatkan rekomendasi dari pihak pengelola. Semoga saja, besok (hari ini-red) surat rekomendasi sudah berada di tangan,” jelas General Manager (GM) PSIS versi Ancora Warsa Susilo.
Bila tak mendapat izin dari pengelola Jatidiri, kemungkinan pertandingan dipindah. Beberapa alternatif tempat di antaranya Stadion Citarum (Semarang), Stadion Utama Kendal, Stadion Krida Bakti Purwodadi, dan Stadion Kridanggo Salatiga.
Pembanding Sementara itu, pihak Ancora berencana tidak menggunakan Ketua Panpel Teguh Widodo yang telah mengelola pelaksanaan dua laga kandang terakhir PSIS. Warsa hanya mengatakan, agar ada pembanding supaya didapatkan pilihan terbaik.
Setelah melepas Teguh, Ancora masih kesulitan mendapatkan penggantinya. Sudah ada beberapa nama yang diusulkan seperti Dedi Satria Budiman dan Wahyu Liluk Winarto, tetapi belum ada titik terang.
Untuk sementara waktu, Warsa Susilo turun tangan langsung menangani pelaksanaan laga home.
Terkait konflik di jajaran manajemen PSIS, Ikatan Keluarga besar Semarang (IKBS) yang dipimpin Herlambang menuntut agar segera diselesaikan. Dia mengancam akan mengerahkan massanya turun ke jalan dan berdemo bila masalah tersebut tak kunjung berakhir.
Meski bukan bagian dari manajemen, pengurus, atau apa pun yang berkaitan dengan PSIS, IKBS merasa perlu menyerukan kegelisahan masyarakat Kota Lumpia.
“Kami orang Semarang, wajar kalau berteriak dan menuntut penyelesaian. PSIS itu aset warga Kota Semarang,” ujar Herlambang yang mengaku tidak memihak salah satu kubu. (K18-87)
Bila tak mendapat izin dari pengelola Jatidiri, kemungkinan pertandingan dipindah. Beberapa alternatif tempat di antaranya Stadion Citarum (Semarang), Stadion Utama Kendal, Stadion Krida Bakti Purwodadi, dan Stadion Kridanggo Salatiga.
Pembanding Sementara itu, pihak Ancora berencana tidak menggunakan Ketua Panpel Teguh Widodo yang telah mengelola pelaksanaan dua laga kandang terakhir PSIS. Warsa hanya mengatakan, agar ada pembanding supaya didapatkan pilihan terbaik. Setelah melepas Teguh, Ancora masih kesulitan mendapatkan penggantinya. Sudah ada beberapa nama yang diusulkan seperti Dedi Satria Budiman dan Wahyu Liluk Winarto, tetapi belum ada titik terang.
Untuk sementara waktu, Warsa Susilo turun tangan langsung mena ngani pelaksanaan laga home.
Terkait konflik di jajaran manajemen PSIS, Ikatan Keluarga besar Semarang (IKBS) yang dipimpin Herlambang menuntut agar segera diselesaikan. Dia mengancam akan mengerahkan massanya turun ke jalan dan berdemo bila masalah tersebut tak kunjung berakhir. tersebut tak kunjung berakhir.
Meski bukan bagian dari manajemen, pengurus, atau apa pun yang berkaitan dengan PSIS, IKBS merasa perlu menyerukan kegelisahan masyarakat Kota Lumpia.
“Kami orang Semarang, wajar kalau berteriak dan menuntut penyelesaian. PSIS itu aset warga Kota Semarang,“ ujar Herlambang yang mengaku tidak memihak salah satu kubu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar